Senin, 21 April 2014

Psikologi Kucing


Membicarakan psikologi kucing jinak tidak akan pernah ada habisnya, sederhana karena kucing adalah hewan yang sangat rapi dan pembersih. Pikiran kucing memang menjadi sebuah misteri bagi manusia karena kucing cenderung mandiri. Meski demikian, kita selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap perilaku kucing.

a. Egois

Kucing pada dasarnya mandiri karena melakukan segala hal sendiri. Inilah yang menyebabkan kucing dikenal memiliki sifat egois. Ada dua penjelasan yang dapat menggambarkan sifat egois kucing. Pertama, kucing sejak awal diciptakan sebagai hewan pemburu. Kedua, kucing tidak pernah dipaksa oleh manusia untuk berperilaku karena memang ini adalah insting hewan.

Kita dapat memerintahkan anjing untuk berhenti ketika dia menyakiti domba, lalu membentaknya. Namun, kita tidak akan pernah bisa memerintahkan kucing untuk tidak memangsa tikus. Bahkan, tanpa diperintahkan untuk bersosialisasi dengan lingkungan pun, kucing tetap melakukannya sendiri. Oleh karena itu, psikologi kucing secara alami masih tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia.

b. Daya ingat seperti gajah

Kucing adalah hewan yang mudah beradaptasi. Kucing juga memiliki daya ingat yang luar biasa. Karakteristik itulah yang dapat membantu atau merusak hubungan antara kucing dengan pemiliknya. Misalnya, sekali pemilik menunjukkan rasa sayangnya meskipun dalam sebuah rapat kerja, kucing tersebut akan berpikir hal yang sama bahwa pemilik akan menyayanginya dan tidak memarahinya jika datang dalam rapat yang lain. Hal ini terjadi karena kesan pertama itulah yang ditangkap kucing dalam pikirannya bahwa pemilik tidak keberatan untuk diganggu olehnya saat rapat kerja. Padahal, bisa jadi di rapat kerja lainnya pemilik benar-benar tidak ingin diganggu.

Memori kucing terhadap perlakuan manusia akan sangat terekam dengan baik olehnya. Oleh karena itu, saat memperlakukan kucing, pikirkanlah apakah siap untuk menerimanya, bahkan saat sedang tidak ingin diganggu (misal rapat kerja). contoh lainnya adalah ketika tidak sengaja menginjak ekornya, kucing akan mengingat perilaku tersebut untuk waktu yang lama. Mengembalikan kepercayaan kucing pada perilaku tersebut akan memakan waktu.

c. Hal-hal yang dapat dipelajari kucing

Pemilik tidak dapat menerka-nerka pikiran kucing sama halnya dengan anjing. Kucing mungkin memilih tidur pada tempat yang sama untuk setahun atau akan berpindah tempat sesuka hatinya tanpa ada alasan yang jelas. Kucing mungkin lebih suka pakan bermerek untuk bertahun-tahun, lalu tiba-tiba menolak untuk memakannya, tanpa penjelasan. Namun, kucing memiliki rasa sayang yang konsisten pada keluarga yang merawatnya.

d. Rasa ingin tahu kucing

Kucing merupakan hewan dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap lingkungannya. Jika sesuatu terlihat tidak sesuai atau aneh, seperti mainan yang bergerak-gerak dengan cepat, sesuatu yang terbang seperti burung, atau aroma yang wangi, kucing akan menyelidikinya. Perilaku ini memang umum pada predator. Pikirannya selalu terjaga dan tidak berhenti menyelidiki lingkungannya. Tujuannya agar kucing dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut.

e. Teritori kucing

Kucing merupakan hewan yang cenderung menandai teritori atau wilayahnya. Kucing juga akan selalu bertahan untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya dari pendatang lain. Kucing biasanya akan bereaksi luar biasa pada pendatang baru dengan cara meludah dan mendesis. Alasannya untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Di alam liar, hal tersebut mutlak dilakukan. Oleh karena itu, pendatang sebaiknya dikenalkan terlebih dahulu secara perlahan-lahan agar tercipta hubungan yang baik.

Kucing yang sudah jinak juga biasanya tidak mempedulikan ada orang lain yang datang ke wilayahnya. Kucing tersebut baru mau berteman dengan orang baru di rumah setelah beberapa hari dan terlihat tidak asing.

f. Terlihat galak


Saat kucing merasa diperlakukan tidak baik atau ada sesuatu yang mengancamnya, bulunya biasanya berdiri, badannya melengkung, dan miring. Reaksi insting ini membuat tubuhnya terlihat lebih besar dari yang sebenarnya sehingga membuat lawan takut untuk mendekatinya. Dengan kata lain, semakin besar tubuhnya terlihat, semakin sedikit gangguan/serangan dari lawan.

g. Menunjukkan rasa sayang

Kucing dengan bulu panjang, seperti ras persia, cenderung tidak banyak bergerak dibandingkan dengan bulu pendek, seperti ras siamese yang terlihat aktif dan lebih cepat merespon benda asing. Tentu saja, ini adalah secara umum dengan banyak pengecualian. Kucing tersebut, terutama betina, biasanya lebih ingin disayangi atau dimanja. Kucing betina juga cenderung kurang begitu mandiri jika dibandingkan dengan kucing jantan.

Pada zaman Mesir Kuno, peran kucing menjadi begitu penting sampai-sampai ia diangkat menjadi hewan suci. Dengan sejarah evolusi yang mendukung kemampuan berburu tersebut, masuk akal bila berbagai perilakunya dijelaskan secara evolusioner. Jadi berikut penjelasan beberapa perilaku kucing:
  • Mengapa kucing Mengeong pada sesama kucing?
Kucing mengeong sebagai sinyal sosial kepada sesama kucing. Sinyal sosial ini bisa berupa pertanda kalau ia butuh bantuan, merasa senang, atau merasa puas.
  • Mengapa kucing tidur melulu?
Kucing tidur rata-rata 16 jam sehari. Hal ini untuk mencharge tubuhnya untuk berburu. Ketika berburu, kucing menggunakan energi secara mendadak, besar-besaran, dan cepat agar dapat menangkap buruan secara efisien.
  • Mengapa kucing membawa binatang mati ke rumah?
Itu pertanda kucing tersebut menganggap pemilik rumah tidak kompeten dalam berburu. Ia menunjukkan kemampuannya berburu dan mencoba mengajarkan pada “majikannya” cara mencari makan yang benar. Namun karena sang “majikan” tidak pandai berburu, sang kucing membawakannya makanan.
  • Mengapa Kucing mengubur makanan?
Sebagai persediaan makanan. Seperti halnya anjing, ketika kenyang namun masih ada makanan, kucing akan menguburnya agar tidak diambil hewan lain.
  • Mengapa kucing mengubur kotorannya dan pipis di daerah tertentu?
Hanya kucing inferior yang mengubur kotoran. Dalam dunia hewan, terdapat hewan alpha dan inferior. Hewan alpha adalah penguasa teritorial karena kekuatannya atau kualitas fisik lainnya. Hewan inferior tidak boleh berperilaku seperti hewan alpha karena berarti menantang duel hewan alpha. Kucing alpha boleh Be-A-Be sembarangan tanpa mengubur. Kucing alpha boleh pipis sembarangan. Baik Be-A-Be maupun pipis adalah tanda bahwa daerah tersebut adalah daerah kekuasaannya. Kucing inferior yang Be-A-Be di wilayah tersebut harus mengubur kotorannya agar tidak diketahui oleh alpha. Ia juga harus pipis di wilayah khusus yang diperbolehkan oleh sang alpha. Jadi, jika kucing anda mengubur kotorannya dan pipis di tempat yang itu-itu melulu, kucing anda bukan kucing jagoan.
  • Mengapa kucing marah pada orang yang tidak dikenal?
Itu tanda dominasi. Kucing menunjukkan eksistensi dirinya sebagai individu. Tindakan menatap matanya langsung adalah tanda konflik dan kucing dapat marah walaupun tatapan itu sebentar. Orang asing yang baunya tidak dikenal kucing harus menghindari kontak mata agar tidak memberi sinyal konflik.
  • Mengapa kucing berdesis pada burung?
Itu tanda kekalahan. Kucing tidak mampu menangkap sang burung sebagai mangsa sehingga menunjukkan kekesalannya dengan berdesis.
  • Mengapa kucing memukul lembut dengan kaki depan?
Itu tanda kenyamanan. Kucing memukul lembut pada tubuh anda yang dikiranya payudara ibunya. Sang ibu adalah tempat bernaung dan berlindung bagi sang anak kucing. Dengan memukul lembut payudara ibunya, sang kucing dapat menghisap asi sang ibu. Ini menjelaskan mengapa kucing yang manja umumnya kucing yang masih kecil.
  • Mengapa kucing memakan rumput?
Kucing memakan rumput sebagai lalapan. Walaupun karnivora, kucing membutuhkan juga protein nabati untuk kelancaran pencernaannya.
  • Mengapa kucing menggaruk dinding?
Menajamkan kukunya agar dapat mencengkeram mangsa lebih kuat. Jika dilakukan di dekat makanannya atau Be-A-Be nya, tindakan ini untuk mengubur kedua benda kontradiktif tersebut.
  • Mengapa kucing bersalto?
Hal ini dilakukan untuk memperoleh sudut terbaik untuk mencengkeram mangsa sehingga mangsa efektif tertangkap. Lemparkan gulungan kertas, ia juga akan bersalto.
  • Mengapa kucing memainkan mangsanya sebelum di bunuh?
Bagi kucing rumahan, mendapat mangsa adalah peristiwa langka. Kucing dapat saja menggigit langsung sehingga mangsanya efektif mati, tetapi hal ini tidak dilakukan. Ia ingin bersenang-senang dan menikmati momen dimana ia memperoleh mangsanya. Bagi ibu kucing, sering ia tidak membunuh sang mangsa, tetapi membawanya hidup-hidup untuk membagi kegembiraan dengan anak-anaknya.
  • Mengapa kucing mendesis ketika marah?
Ini disebut mimikri ular. Kucing sedang meniru ular karena bagi sang kucing, ular adalah hewan berbahaya. Ia punya taring seperti kucing, tetapi punya bisa. Kucing tidak punya bisa, tetapi dengan meniru desis ular, ia berharap lawannya mengira kalau ia juga punya bisa yang mematikan. Biasanya kucing mengarahkan telinganya menjadi datar ketika mendesis, tebak untuk apa, untuk meniru kobra.
  • Mengapa kucing suka menggosokkan tubuhnya pada kaki atau benda?
Sama seperti pipis dan Be-A-Be bagi kucing alpha, kucing menggosokkan dirinya pada benda sebagai tanda benda tersebut adalah miliknya. Kucing memiliki feromon dan feromon alias bau khas ini menempel pada benda-benda tersebut. Kucing lain yang ingin menggosokkan tubuhnya di benda yang masih ada feromon dari kucing lain tidak akan berani menggosokkan tubuhnya kecuali ia berani mengambil resiko konflik agraria. Jadi, jika kucing menggosokkan tubuhnya ke kaki anda, itu tandanya ia merasa anda adalah miliknya.
  • Mengapa kucing mengeong pada manusia?
Beda dengan sesama kucing yang menandakan sosialisasi, kucing mengeong pada manusia, terutama saat lapar, adalah berusaha menipu manusia. Ia mencoba meniru suara bayi agar dikira bayi oleh majikannya sehingga ia mendapatkan perhatian pula dari sang majikan layaknya perhatian yang diberikan sang manusia kepada anaknya.
  • Mengapa kucing menjilati tubuhnya setelah dipegang?
Kucing punya kelenjar yang terangsang ketika mereka menyentuhkan bulunya. Itulah feromon atau bau khas kucing sebagai penanda individu. Manusia juga punya bau yang dapat dicium kucing. Jika kucing mencium bau manusia di tubuhnya, bau karakteristiknya sendiri dapat tertutupi. Bau manusia begitu tajam sehingga mengalahkan bau sang kucing sendiri. Sang kucing tidak terima ini dan segera menjilati bulunya agar bau manusia hilang dan baunya kembali. Tidak heran begitu anda memeluknya terlalu lama, ia akan segera lari dan membasuh dirinya.

Referensi
Carlos A. Driscoll, Juliet Clutton-Brock, Andrew C. Kitchener and Stephen J. O’Brien. The Evolution of House Cats. Scientific American, June 2009
Karen McComb, Anna M. Taylor, Christian Wilson, Benjamin D. Charlton. The cry embedded within the purr. Current Biology- 14 July 2009 (Vol. 19, Issue 13, pp. R507-R508).
Morris, D. 2003. Cat World: A Feline Encyclopaedia
Shukla, Nutan. 26 Mei 2002. Novel Ways to Protect Oneself from Predators.
Tilmouth, K. 2009. Cats/My cat is jealous!

0 komentar:

Posting Komentar