Sabtu, 26 Desember 2015

Teruslah Menjadi Lelaki yang Selalu Kudoakan

Kamu,
Seperti udara,
Begitu mudah kurasa, namun sulit kulihat

Kamu, seperti ribuan air yang jatuh,
Yang juga berkali-kali membuatku jatuh hati

Kamu, seperti rembulan,
Yang terus bersinar tatkala temanmu diterpa kegelapan

Kamu,
seperti mentari,
Yang menghangatkan hatiku dengan suaramu.

Kasih,
Mengertilah
Aku menyukaimu dalam keheningan
Aku merindukanmu dalam kesunyian
Aku mencintaimu utuh tak tersentuh

Jangan pernah risau,
Ingatlah selepas usahamu,
Akan ada jemari yang mengisi di sela-sela jemarimu
Akan ada senyum haru saat kamu berhasil
Bersumpah suci dengan menyebut namaku

Teruslah mengabdi pada Tuhan,
Teruslah menjadi lelaki kebanggaan orangtuamu
Dan teruslah menjadi lelaki yang selalu kudoakan

Dwintamu

Jatuh Cintakanlah Aku kepada Jodohku Saja

Cinta
Satu kata penuh makna
Kebahagiaan tercurah bersamanya

Suka duka menghampirinya
Dikala duka,
Duri yang tajam menyerang
Air mata pun mengalir deras
Membasahi pipi merah tiap insan

Tuhan,
Aku percaya kekuatan cinta
Aku percaya keindahan cinta
Aku percaya keajaiban cinta

Tapi Tuhan,
Aku takut jatuh cinta
Aku takut merasakan sakit yang mendalam
Aku takut akan sayatan sayatan cinta

Tuhan
Aku mohon
Aku tidak ingin merasakan patah hati
Aku mohon Tuhan
Jatuh cintakanlah
Jatuh cintakanlah aku kepada jodohku saja

Izinkan aku tuk berbenah diri
Untuk menanti lelaki yang selalu kudoakan dalam diam
Untuk menanti lelaki terbaik pilihan-Mu

Dwintamu

Cinta Tanpa Restu Ibu

Sore yang sepi
Sesepi hatiku yang kosong ini
Hati yang belum pernah ada yang memiliki
Aku termangu di teras melihat rintik hujan
Meratapi kesepianku tanpa adanya kekasih hati

Mengapa mengapa dan mengapa
Selalu keluar dalam benakku
Bagaimana dan bagaimana
 Terus meracuni otakku

Tiba-tiba
melintaslah arjuna di depan mata indahku
Pria gagah dengan raut wajah tegas
Dengan gaya yang aduhai mempesona
Hatiku bergetar melihatnya
Denyut jantungku terhenti saat itu juga
Hasrat untuk memilikinya pun tumbuh seketika
Aku hanyut dalam alunan nada cinta

Mata kami saling bertemu
Komunikasi dari hati ke hatipun terjalin
Namun apa daya
Disaat aku mulai menikmatinya
Ibu mengangkat leherku dan membawaku masuk
Tanpa sepatah kata
Pintu cinta ditutup rapat olehnya
Aku dan arjunaku
Hanya bisa saling pandang
Dibatasi kaca yang tak bisa kutembus
Duhai arjunaku
Tunggulah aku sampai aku bisa menemuimu

Dwintamu