Sabtu, 04 Mei 2013

Puisi Biologi

Hey, kau yang ada disana
Entah mengapa,
setiap aku bertemu denganmu
pipiku merona layaknya glukosa yang ditetesi fehling A & B
Otot tulang rusuk dan diafragmaku berkontraksi relaksasi
bertalu-talu memburu nafasku
Serebrum dan serebelumku lamat-lamat melupakan tugasnya.

Hey, kau yang ada disana
Kau tahu,
mengapa hatiku terikat oleh benang-benang spindel hatimu?
Karena kau adalah mitokondria yang menghasilkan energi-energi kehidupanku
Karena kau adalah auksin yang mampu membuat pucuk-pucuk hatiku menjulang ke awan-awan
Karena kau adalah Rhizobium yang senantiasa mengikat N2 cintaku

Hey, kau yang ada disana
Tidakkah kau sadari,
bahwa kita berdua adalah gen komplementer− yang akan tetap menghasilkan
filial-filial yang tuli dan gagu bila kita tak bersatu?
Bahwa kita adalah Nitrosomonas dan Nitrosoccocus
yang takkan mampu mengubah amoniak menjadi nitrit tanpa kehadiran yang lainnya?

Hey, kau yang ada disana
Hatiku akan selalu bersimbiosis dengan hatimu,
tak peduli apakah kita ini
homologi atau analogi,
heterozigot atau homozigot
Tak peduli meskipun kau memiliki beribu-ribu lisosom
dan aku hanya mempunyai dinding sel
Aku bahkan tak peduli apakah engkau ini adenin ataupun guanin
yang jelas, aku akan selalu membawakan pasangan asam amino yang tepat ke dalam ribosom hatimu

Hey, kau yang ada disana
Takkan pernah aku berinterfase untuk mencintaimu…

0 komentar:

Posting Komentar