1.PET atau PETE (Polyethylene Etilen Terephalate)
Tanda ini biasanya tertera logo daur ulang
dengan angka 1 di tengahnya serta tulisan PETE atau PET (Polyethylene
Terephthalate) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol plastik,
berwarna jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, wadah makana dan hampir semua botol minuman lainnya. BOTOL
JENIS PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu
sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi
panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan
meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)
dalam jangka panjang. Bahan ini dapat dibuat lagi ke dalam bulu domba
kutub, serat, karpet, dll. Permintaan untuk jenis plastik ini diantara
komunitas pendaur ulang plastik relatif banyak, tetapi saat ini tingkat
daur ulang untuk bahan ini tetap rendah sebesar 20%.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Pada bagian bawah kemasan botol plastik,
tertera logo daur ulang dengan angka 2 ditengahnya, serta tulisan HDPE
(Polyethylene Densitas Tinggi) di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk
botol susu yang berwarna putih susu,
tupperware, galon air minum, kursi lipat, dan lain-lain. Botol plastik
jenis HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan LEBIH
TAHAN LAMA TERHADAP SUHU TINGGI. Merupakan salah satu bahan plastik yang
aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia
antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang
dikemasnya. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan HANYA SEKALI
PAKAI pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus
meningkat seiring waktu. Jenis ini juga dapat digunakan kembali ke untuk
bahan lantai ubin, drainase, botol HDPE baru, pipa, dll.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Tertulis (terkadang berwarna merah) dengan
angka 3 di tengahnya, serta tulisan V. V itu berarti PVC (polyvinyl
chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa
ditemukan pada plastik pembungkus (cling
wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan
yang dikemas dengan plastik ini berpotensi BERBAHAYA UNTUK GINJAL, hati
dan berat badan. Bahan ini mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun
jika dibakar. PVC TIDAK BOLEH DIGUNAKAN dalam menyiapkan makanan atau
kemasan makanan. Bahan ini juga dapat diolah kembali menjadi mudflaps,
panel, tikar, dll
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya,
serta tulisan LDPE. LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe
cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk
tempat makanan, plastik kemasan,
botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Sifat mekanis jenis LDPE
ini adalah kuat, tembus pandang, Fleksibel dan permukaan agak berlemak,
pada suhu 60 derajat sangat resisten terhadap reaksi kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong baik, dapat didaur ulang serta baik
untuk barang-barang yang memerlukan fleksibelitas tapi kuat. Barang
berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat
makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas
dengan bahan ini. LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya
dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles.
5. PP (polypropylene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di
tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah biasa botol transparan
yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan
cukup mengkilap. Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan
plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti
tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk
bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. PP dapat diolah
kembali menjadi garpu, sapu, nampan, dll
6. PS (Polystyrene)
Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di
tengahnya, serta tulisan PS. Biasa dipakai sebagai bahan tempat makan
styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene
merupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari
asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus
dihindari, karena selain BERBAHAYA UNTUK KESEHATAN OTAK, MENGGANGGU
HORMON ESTROGEN pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan
pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang
dan lama. Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak
tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat
dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari).
Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga,
dan meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab
kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini diolah kembali menjadi
isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dll
7. OTHER (Polycarbonate)
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu :
1. SAN (styrene acrylonitril)
2. ABS (acrylonitrile butadiene styrene)
3. PC (polycarbonate)
4. Nylon
Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat
elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki
resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya
terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai
bahan mainan lego dan pipa. Merupakan salah satu bahan plastik yang
sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
PC atau nama Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas
anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan
makanan dan minuman, termasuk kaleng susu formula.
Tidak semua
plastik nomor 7 adalah polikarbonat, bahkan segelintir berbahan nabati.
Palikarbonat masih menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir,
karena ditemukan pada saat mencuci BPA (bisphenol A), menjadi bahan
hormon pengganggu kehamilan dan pertumbuhan janin.
simbol
plastik daur ulang pada dasarnya dirancang untuk membantu staf di pusat
daur ulang, agar dapat memisahkan bahan untuk diproses dengan baik.
Pengetahuan dasar lambang ini juga dapat membantu kita dalam memastikan
apakah barang plastik di rumah aman untuk kita.
0 komentar:
Posting Komentar