Kamis, 27 Mei 2010

KUCING DAN TOKSOPLASMOSIS

Kucing terkenal sebagai penyebar utama penyakit toksoplasmosis yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, sejenis parasit protozoa. Kucing memang merupakan induk semang sejati parasit toksoplasma. Siklus hidup seksual parasit toksoplasma berlangsung di dalam usus kucing dan berakhir dengan terbentuknya ookista, yaitu bulatan kista besar berisi dua kista kecil yang jika pecah akan mengeluarkan parasit aktif. Ookista ini kemudian tersebar melalui tinja kucing. Seekor kucing dapat mengeluarkan kira-kira 10 juta ookista sehari selama dua minggu dalam tinjanya.Tokso menular pada sebagian besar mamalia (termasuk manusia) dan beberapa jenis burung. Sembilan puluh persen kucing terpapar tokso.

Tidak hanya kucing, binatang lain pun dapat membawa parasit ini. Jika kita menyantap daging yang dimasak kurang matang, kita juga beresiko terkena tokso. Selain itu, kita dapat pula terinfeksi tokso, karena makan buah atau sayuran yang tidak dicuci bersih, atau tak sengaja menelan tanah selagi bercocok-tanam.

Apa yang diserang oleh tokso?

Tokso biasanya menginfeksi otak, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lain terutama mata. Tokso menyebabkan luka yang amat sedus di otak. Pada kehamilan, tokso dapat mengakibatkan keguguran atau cacat pada bayi. Tokso dapat diobati. Penyakit ini sangat berbahaya, oleh karena itu harus segera ditangani secepat mungkin.

Apakah tokso dapat dicegah?

Tentu saja tokso dapat dicegah. Selain menjaga kebersihan tangan, makanan, dan binatang peliharaan, tokso dapat dicegah dengan obat-obatan. Baktrim (disebut juga septra atau TMP/SMX), yang biasa digunakan untuk mencegah radang paru-paru PCP, dapat juga mencegah tokso. Tanyakan pada dokter mengenai obat ini. Ada orang yang alergi terhadap baktrim, yang mengakibatkan gatal, mual, dan kulit menjadi merah. Namun, dokter sekarang dapat mengatasi hal ini dengan memberikan dosis kecil dahulu dan perlahan-lahan ditambah. Cara ini biasanya amat membantu mereka yang tidak tahan reaksi baktrim. Pilihan lain adalah obat Dapsone, yang dapat dikombinasi dengan pyrimethamine.

Apa gejala terkena tokso?

* Sakit Kepala
* Lemah
* Sulit berpikir jernih
* Demam
* Mati rasa
* Koma
* Serangan jantung

Apakah saya terinfeksi tokso?

Kita bisa mengetahui apakah kita terinfeksi kuman tokso atau tidak. Caranya dengan melakukan tes darah yaitu tes antibodi toksoplasma di dokter. Jika kita dinyatakan terinfeksi tokso, hal ini bukan berarti kita menderita penyakit tokso, Namun, terinfeksi tokso berarti penyakitnya akan berkembang di kemudian hari, ODHA (orang dengan HIV Aids) sebaiknya menjalani tes antibodi tokso untuk mengetahui risiko berkembangnya penyakit ini pada dirinya. Sebaiknya tes dijalani selagi kita dalam keadaan sehat dan CD4 kita di atas 200. Tanyakan pada dokter anda tentang tes antibodi tokso ini.

Gejala tokso ada yang lemah dan ada yang serius. Contohnya, rasa lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh, perubahan emosi atau mood, perubahan pada penglihatan (seperti penglihatan ganda, lebih sensitif terhadap cahaya terang, atau kehilangan penglihatan), kejang otot, dan sakit kepala parah yang tidak cukup diobati dengan aspirin atau obat sakit kepala lain. Gejala ini akan memburuk dan berkembang, mengakibatkan koma dan meninggal dunia jika tidak diobati secara benar.

Mendiagnosa tokso kadang-kadang sulit juga. Jika kita mengalami gejala infeksi pada otak, dugaan dokter biasanya adalah tokso dan akan langsung memberikan obat untuk tokso. Namun, ada kalanya diperlukan pemeriksaan otak dengan cara scan, yang biasa disebut CT scan atau MRI, ataupun dengan cara., biopsi.

Toksoplasma positif pada ibu hamil

1. Apakah hal tersebut dapat membahayakan janin? -Ya, tokso dapat menyebabkan sumbatan cairan otak di kepala janin yang dapat menimbulkan hidrosefalus (bayi dengan kepala yang besar berisi cairan).

2. Apakah kelainan pada janin sudah dapat terdeteksi oleh USG? -Kelainan itu dapat dideteksi dengan baik oleh pemeriksaan USG yang teratur/serial.

Bagaimana cara mengobati tokso?

Tokso dapat diobati. Jika kita terserang tokso, kita harus menjalani pengobatan seumur hidup karena obat-obatan tersebut tidak dapat membunuh tokso, melainkanhanya mengkontrolnya saja. Jadi, jika kita tidak menjalani pengobatan secara teratur penyakit ini dapat kambuh. Tokso dapat diobati dengan beberapa jenis obat. Jika penyakitnya serius, kita mungkin akan diberikan paling tidak dua jenis obat. Dokter akan berusaha memberikan obat yang tepat bagi kita.

Sulfadiazine dan Pyrimethamine yang digunakan sekaligus adalah obat tokso yang paling umum. Namun sulfadiazine dapat mengakibatkan reaksi alergis serius jika kita tidak cocok. Untuk penggantinya, dokter biasanya memberikan clindamycin. Pada beberapa orang, Clindamycin dapat mengakibatkan gangguan perut. Pyrimethamine dapat mengakibatkan kurang darah. Untuk mengatasi efek Pyrimethamine pada sumsum kita, dianjurkan untuk juga menggunakan obat leucovorin (atau folinic acid).

Ada obat lain yang lebih jarang digunakan. Misalnya, azithromycin, fansidar, dan mepron. Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan ini jika obat-obatan yang biasa kita minum tidak berfungsi atau malah mengakibatkan efek samping yang mengganggu.

0 komentar:

Posting Komentar